Kelainan rambut.
1.
Kelainan kelebatan rambut.
a.
Hypertrichosis.
Ini adalah pertumbuhan rambut yang lebih
lebat dari normal. Biasanya merupakan kelainan bawaan. Pada laki-laki dapat
disertai dengan pertumbuhan rambut di punggung dan di dada. Pada perempuan
terjadi pertumbuhan kumis dan janggut. Hypertrichosis pada perempuan disebut
hirsutisme.
b.
Hypotrichosis.
Adalah
kelainan yang ditandai dengan kurang lebatnya pertumbuhan rambut.
2.
Infeksi rambut karena jamur.
Pada tinea
capitis tidak saja kulit kepala terjangkit oleh jamur, tetapi seringkali
jamur pun tumbuh di rambut pada daerah yang mengalami infeksi. Di batang rambut
jamur dapat tumbuh hanya pada permukaannya saja (ectothrix) atau menyusup ke
dalam kulit rambut (endothrix). Zat tanduk rambut menjadi rusak dan rambut
mudah patah. Pada piedra (trichosporosis nodosa) jamur menembus kutikula
rambut, tumbuh secara melingkar dengan membentuk simpul-simpul yang berwarna
hitam atau kelabu, keras dan tidak dapat ditarik lepas. Sebelum simpul
terlepas, rambut telebih dulu akan patah.
3.
Infeksi rambut karena serangga.
Pediculosis capitis:
infeksi rambut oleh kutu kepala
(Pediculus capitis), biasanya karena kontak langsung. Pembasmian kutu
kepala kini dilaksanakan dengan D.D.T. atau gameksan 1-2% dicampur dengan talk, xylol, bensil-bensoat, Eurax.
Telur kutu kepala dapat dilepaskan dari
rambut dengan membasahkan rambut dengan
larutan cuka yang pekat, dibiarkan selama satu malam dan esok harinya rambut
dicuci dan disisir dengan sisir sent.
4.
Kelainan rambut karena kerusakan zat
tanduk.
Ø Trichoptilosis.
Ujung-ujung rambut terbelah secara
memanjang. Kelainan ini dapat terjadi secara konstitusional, karena gangguan
gizi, akibat suhu panas, bahan kimia atau karena rangsang-rangsang mekanis.
Ø Penyakit mutiara atau trichorrhexis nodosa.
Pada penyakit mutiara dijumpai
bagian-bagian yang menebal pada batang rambut. Bagian-bagian ini warnanya
lebih muda dan terjadi karena zat tanduk di bagian-bagian ini terpecah-pecah,
hingga rambut mudah patah. Jika rambut patah, ujungnya berjumbai seperti kwas
untuk mengecat. Rambut demikian, yang seolah-olah beruas seperti bambu,
terkenal sebagai "bamboo
hair".
Kerusakan zat tanduk dapat terjadi karena
sebab-sebab mekanis (sikat rambut yang berujung keras), sebab-sebab termis
(panas kering) atau sebab-sebab kimiawi (shampoo yang sangat lindi, bleaching).
Ø Trichoclasia.
Pada keadaan ini rambut mudah patah,
karena zat tanduk mengalami kemunduran kualitas. Trichoclasia antara lain terjadi pada penyakit mutiara.
5.
Kelainan rambut berdasarkan kelainan umbi
rambut
Ø Pili anulati (ringed hair).
Rambut menunjukkan
bagian-bagian yang berwarna gelap dan pucat secara selang-seling. Di bagian
yang pucat medulla rambut mengandung banyak gelembung hawa
Ø Monilethrix.
Pada rambut terdapat bagian-bagian yang
melebar secara gembung diseling dengan bagian-bagian yang lebih tipis. Medulla
rambut bagian yang gembung bergelembung hawa, sehingga rambut mudah patah
di-bagian-bagian ini. Kelainan ini diturun-temurunkan.
Ø Pili torti.
Rambut tumbuh
secara terpilin sepanjang poros panjang rambut.
Ø Trichonodosis.
Pada rambut terdapat simpul-simpul sejati
atau bentuk yang menyerupai simpul. Ini terjadi karena rambut mengalami tahanan
dari jaringan kulit yang lebih kaku dan keras, sewaktu batang rambut akan
menembus keluar kulit.
6.
Canities atau poliosis.
Dengan canities atau poliosis
dimaksudkan berubahnya rambut menjadi uban. Perubahan warna rambut menjadi
kelabu atau putih terjadi karena berkurangnya atau menghilangnya melanin dalam
kulit rambut. Hal ini dapat terjadi sebagai cacat bawaan atau diperoleh semasa
hidup.
a.
Canities congenitalis: keadaan ini terjadi sebagai cacat bawaan.
Jarang-jarang meliputi seluruh rambut kepala pada albinisme. Lebih sering
dijumpai canities congenitalis yang meliputi se-ikal rambut saja, Sifat ini
diturun-temurunkan.
b.
Canities acquisita: menjadi kelabu atau putihnya rambut
semasa hidup Ini dapat berlangsung secara cepat atau secara lambat;
c.
Canities senilis: berubahnya rambut menjadi uban karena usia yang
lanjut. Pada usia lanjut proses-proses biologik mundur, juga aktivitas
melanosit dalam umbi rambut.
d.
Canities praematura: perubahan rambut menjadi uban mulai pada
usia muda, sehingga pada umur 25-30 tahun seluruh rambut kepala sudah menjadi
uban. Sifat demikian seringkali diturun-temurunkan.
e.
Canities areata: keadaan berubahnya rambut menjadi uban pada satu
daerah saja. Ini seringkali mengiringi alopecia areata yang sembuh.
7.
TrihotiHomania.
Pada kelainan
ini si penderita mempunyai keinginan atau merasa dorongan untuk menggosok-gosok
atau mencabut-cabut rambutnya, sehingga akibatnya seringkali adalah afopecia.
No comments:
Post a Comment